Eksfiltrasi data adalah transfer data tanpa izin dari satu sistem atau jaringan ke sistem atau jaringan lainnya. Biasanya terjadi melalui cara-cara jahat dan dilakukan tanpa sepengetahuan atau persetujuan pemilik data. Eksfiltrasi data dapat terjadi melalui berbagai metode, termasuk lampiran email berbahaya, eksploitasi perangkat lunak, situs web berbahaya, Trojan akses jarak jauh, serangan man-in-the-middle, dan aktivitas berbahaya lainnya.
Eksfiltrasi data adalah penyebab utama pelanggaran data, khususnya di lingkungan perusahaan, dan merupakan salah satu ancaman keamanan paling produktif dan merusak saat ini. Akan sangat sulit bagi organisasi untuk mendeteksi penyelundupan data dan mereka sering kali baru menyadari aktivitas tersebut ketika sudah terlambat. Oleh karena itu, penting bagi bisnis untuk menerapkan langkah-langkah untuk membantu melindungi jaringan mereka dari penyelundupan data.
Teknik umum yang digunakan dalam eksfiltrasi data meliputi sniffing dan penyadapan jaringan, protokol transfer file, email, media yang dapat dipindahkan, dan layanan cloud. Organisasi juga dapat menerapkan berbagai metode untuk melindungi terhadap penyelundupan data, seperti firewall dan sistem pencegahan intrusi, teknologi pencegahan kehilangan data, enkripsi, sistem otentikasi pengguna, dan patching perangkat lunak dan perangkat keras secara berkala. Selain itu, organisasi harus memastikan bahwa stafnya dilatih mengenai praktik terbaik keamanan.
Eksfiltrasi data merupakan risiko serius bagi bisnis dan individu, dan penting bagi organisasi untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi jaringan dan data mereka. Mengambil tindakan pencegahan seperti memastikan staf cukup terlatih dan menerapkan sistem keamanan yang diperlukan dapat membantu mengurangi kemungkinan pelanggaran data akibat penyelundupan data.